Sumbangan Tulisan

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog ini. Semoga Anda terinspirasi untuk Diam Sejenak 'tuk merenungkan hidup ini.

Kirimkan renungan/refleksi/pengalaman iman Anda ke blog ini untuk ditampilkan agar pembaca terinspirasi. Anda bisa mengirimkan ke email: diamsejenak@gmail.com

kategori

Senin, 31 Desember 2007

MAKNA PERJUMPAAN DENGAN YESUS KRISTUS

Bacaan: Yoh 1:1-18

“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yoh 1:2-4).

Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kita berada di penghujung tahun 2007. Aneka pengalaman dan peristiwa yang kita alami, entah menggembirakan dan menyedihkan, entah kesuksesan dan kegagalan. Mari sejenak menyimak kegelishan temanku ini: “Hidup saya hanya “begini-begini aja”. Bangun pagi, kuliah, dan seterusnya. Tampaknya tidak ada apa-apa di dalam hidup saya. keseharian yang aku jalani hanya sebuah rutinitas dan tanpa makna. Aku tidak tahu apa tujuan hidupku....”. singkatnya, temanku dan mungkin saja diri kita sendiri tidak menemukan sesuatu yang berarti di dalam hidup ini.

Hari ini, Yohanes Pembaptis yang diutus Allah mengarahkan kita pada Yesus Kristus, Sang Terang. Seluruh pertanyaan tentang makna hidup kita hanya dapat ditemukan jawabannya di dalam diri Yesus Kristus, Sang Terang. Hanya ketika kita mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus, Sang Terang itu, kita akan mengalami betapa kita dikasihi dan betapa hidup kita berarti. Hanya ketika kita mengalami perjumpaan dengan Yesus yang hidup, kita akan mampu bersyukur dan menerima segala apa yang telah kita alami di dalam hidup kita dan menceritakan segala apa yang dikerjakan Tuhan di dalam hidup kita. Lebih dari itu, hanya perjumpaan dengan Yesus Kristus, kita akan berani menjalani tahun 2008 dengan iman akan penyertaan Allah di dalam hidup kita karena kita telah mengalami Allah yang setia menyertai kita sepanjang tahun ini. (bastian-wawan, cm)

Minggu, 30 Desember 2007

TERIMA KASIH TUHAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, "Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima". Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan di sini?", tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas.

"Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.

Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.” "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.” "Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. "Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat .... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". "Jika engkau dapat menghadiri Gereja atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia. "Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang. "Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. "Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".


NN

Tuhan Punya Rencana

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mepunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi. Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkankabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya.Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2nya.
Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.
Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi keperpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayimereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terusbersujud kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri
.Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi.Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.
Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkanperasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukanpilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam..... Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedurpendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsbbahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

============ =
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwaanak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka,mereka akan menuju surga".Mohon KEMURAHAN HATI Anda untuk menyebarkan kisah ini kepada sanak keluarga Anda, famili, teman2, rekan2 kerja, rekan2 bisnis, atasan, bawahan, sebuah kelompok organisasi ataupun perusahaan,PELANGGA N,serta siapa saja yang Anda temui.

Ada 4 kemungkinan respon dari pihak2 yang telah membacakisah ini. PERTAMA, cuek / tidak peduli / tidak mengerti kisah ini. KEDUA, tersentuh dengan kisah ini, tetapi tidak melakukan apapun. KETIGA,tersentuh dengan kisah ini, intropeksi diri, lalu mengubah cara pandang tentang hidupnya. KEEMPAT, tersentuh, intropeksi diri, mengubah carapandang tentang hidupnya, lalu bergerak aktif untuk memaknai hidupnya sendiri dengan cara memberikan makna bagi kehidupan orang lain.Bila di antara sekian banyak orang yang memperoleh kisah ini dari Anda, ada satu saja yang termasuk kategori nomor EMPAT, ini berarti Anda telah berhasil mengubah hidup seseorang, dari sekedar "Hidup" menjadi "Hidup Yang Lebih Bermakna". Mereka sungguh beruntung dengan kehadiran Anda di dunia ini. Berhentilah Untuk Selalu Memikirkan Kepentingan Diri Sendiri, Jadikanlah Kehadiran Anda Di Dunia Ini Sebagai RAHMAT Bagi Orang Banyak dan Bagi Orang2 Yang Anda Cintai (Ayah, Ibu, Saudara/i,Suami/ Istri, Anak2 Anda, dst)

NN

Judul diberi oleh bastian-wawan, cm

Kamis, 20 Desember 2007

MAKNA KEHADIRAN

Lukas 1:39-45

Andik mengurung diri di kamar. Dia merasa kehilangan harapan. Perusahan di mana dia bekerja mengalami bangkrut. Keluar dari perusahaan adalah kenyataan yang harus dia terima. Andik sudah mencari pekerjaan, baik dengan mendatangi perusahan maupun mengirimkan lamaran secara tertulis. Tetapi, tak satu pun perusahan yang mau menerima dia. Di tengah keputusasaannya, Andik dikunjungi oleh teman lamanya. Andik mengalami penghibur dan harapannya kembali bersemi ketika teman lamanya memintanya untuk mengirimkan lamaran ke perusahan di mana temannya itu bekerja. Betapa Andik bergembira karena lamarannya dikabulkan. Dia mengalami bahwa Tuhan tidak meninggalkannya.

**************************

Kehadiran kita terkadang tidak sekedar kehadiran belaka, tetapi memiliki makna bagi orang lain. Pengalaman Maria menunjukkan betapa kehadiran itu bermakna. Maria segera mengunjungi Elisabet, saudarinya, setelah Malaikat Gabriel menyampaikan pesan ini kepadanya: “Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu” (Lukas 1:36). Jangan membayangkan bahwa Maria mengadakan perjalanan dengan transportasi modern. Maria menempuh perjalanan dengan berjalan kaki ke Pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda sekitar 115 Km.
Ketika sampai di rumah Zakharia, Maria memberi salam. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus dan lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” Betapa kehadiran Maria membawa kegembiraan dan bahkan suka cita rohani kepada Elisabet dan anak yang di dalam rahimnya. Di samping itu, kehadiran Maria membawa Elisabet pada iman akan Allah yang melakukan karya besar di dalam diri Maria.
Kehadiran Maria membawa kegembiraan dan mengantar Elisabet kepada iman akan Allah yang melakukan karya besar. Apakah kehadiranku membawa kegembiraan bagi orang-orang yang ada di sekitarku? Atau, apakah aku hanya menjadi pembawa keresahan dan konflik? Apakah kehadiranku juga membawa mereka kepada Allah? Atau, aku hanya membawa mereka pada diriku sendiri dan bahkan mengajak mereka untuk bergosip sampai menjauhkan mereka dari Allah? Semoga kehadiranmu membawa orang lain pada Allah dan pada pengalaman suka cita! (bastian-wawan, cm)

Selasa, 18 Desember 2007

Matius 1:18-24

Sebagaimana Allah memilih Maria sebagai wanita yang pantas menjadi Ibu bagi Putera-Nya, demikian juga Allah memilih Yusuf sebagai pribadi yang akan mendampingi Yesus, Putera-Nya, bersama Maria. Allah tidak asal memilih. Allah memilih orang yang tepat. Allah memilih Yusuf, seorang yang tulus hati, setia dan taat pada kehendak Allah serta menghormati dan tidak mau mencemarkan nama Maria. Tidak hanya itu, Yusuf adalah seorang pribadi yang tidak banyak bicara. Yusuf lebih suka bekerja.

Yusuf berhadapan dengan peristiwa yang amat sulit di dalam hidupnya. Dia harus menerima kenyataan di mana Maria, tunangannya, ternyata sudah mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Peristiwa itu membuat Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan alasan tidak mau mencemarkan nama Maria di muka umum. Tetapi ketika Malaikat menampakkan diri dan menjelaskan mengenai apa yang dialami oleh Maria, Yusuf segera bertindak mengambil Maria sebagai isterinya. Yusuf tidak ingin mengetahui aneka alasan yang diberikan oleh Malaikat Tuhan. Yusuf tidak perlu bertanya karena dia hanya perlu mengetahui bahwa segala apa yang terjadi dengan Maria adalah kehendak Allah sendiri. Yusuf bersedia menerima panggilan dan tanggung jawab yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Sebagaimana Allah memberikan panggilan dan tanggung jawab kepada Yusuf, aku pun dipanggil dan diberi tanggung jawab untuk menerima dan memelihara siapa saja dan apa saja yang hadir di dalam hidupku menurut kehendak Allah. Aku dipanggil dan diberi tanggung jawab karena Allah mempercayai dan melihat kemampuan yang ada di dalam diriku. Apapun status dan profesiku, aku selalu mengerjakan panggilan dan tanggung jawabku dalam keheningan doa dan bukan dalam untaian kata-kata yang tidak berwujud. (bastian-wawan, cm)