Sumbangan Tulisan

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog ini. Semoga Anda terinspirasi untuk Diam Sejenak 'tuk merenungkan hidup ini.

Kirimkan renungan/refleksi/pengalaman iman Anda ke blog ini untuk ditampilkan agar pembaca terinspirasi. Anda bisa mengirimkan ke email: diamsejenak@gmail.com

kategori

Selasa, 04 September 2007

O, TUHAN, SAMPAI KAPAN AKU BERJALAN DI JALAN INI?

Hidup itu sulit. Hidup itu kompleks.
- M. Scott Pack, M.D. -

Lembaran-lembaran kisah perjalanan hidup kita menunjukkan kepada kita, seperti yang dikatakan oleh Scott Pack, bahwa hidup itu sulit dan kompleks. Ini adalah fakta yang kita alami dalam keseharian kita. Berhadapan dengan aneka fakta hidup yang sulit dan kompleks itu, kita mengalami kegalauan, keletihan, kadang-kadang kehilangan harapan, kesendirian yang mencekam. Kita berteriak dengan “kesakitan”: “Allahku, Allahku mengapa Engkau minggalkan aku? Aku berseru-seru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku… ( Mazmur 22:2ff).” Kita mengajukan gugatan terhadap Allah yang tampaknya diam dan membisu.

Kita seringkali memilih untuk menghindari kesulitan dan kompleksitas dari kehidupan keseharian yang kita jalani. Kita beranggapan bahwa manakala kita memilih untuk lari dari kehidupan yang demikian, maka kita akan mendapatkan ketentraman. Kita ingin mendapatkan rasa aman. Ternyata, kita juga menjumpai kehidupan yang sulit dan kompleks di tempat lain. Hal ini ditegaskan oleh pengalaman seorang teman yang mengisahkan pengalaman hidupnya kepada saya dalam sebuah tulisan. Dia sudah memberikan izin kepada saya untuk mengutip beberapa kalimat dari tulisannya. Dia menulisankan pengalamannya sebagai berikut: “Aku lari ke kota ini untuk menghindari kenyataan hidup yang pahit ini. Tetapi itulah kehidupan yang Anda bilang keras seperti batu. Tetapi setelah pindah ke sini hidup ini tak berubah. Aku tetap saja merasakan dan mendapatkan kenyataan pahit.” Rupanya kita tidak bisa menghindari kehidupan yang demikian sulit dan kompleks itu. Apa yang akan terjadi jika kita selalu menghindari kehidupan yang sulit dan kompleks?

Kehidupan yang sulit dan kompleks adalah fakta yang akan kita temukan di manapun dan kapanpun. Jika kita menghindarinya saat ini dan di tempat ini, maka kita pun akan menemukan di waktu dan tempat lain. Jika kita tidak pernah berhenti menghindarinya, maka kita akan menjadi orang yang terluka dan marah. Kita menjadi orang yang kurang mampu melihat keindahan hidup ini. Jadi keterlukaan, kemarahan, dan ketidakmampuan kita melihat keindahan hidup ini tidak disebabkan oleh fakta kehidupan yang sulit dan kompleks, tetapi sikap kita yang terus-menerus menolak dan menghindarinya.

Kita harus memiliki kesadaran bahwa kita tidak akan pernah mengalami perubahan dan kemajuan di dalam kehidupan keseharian kita, manakala kita tidak menerima fakta kehidupan yang sulit dan kompleks dan juga manakala cara pandang kita melihatnya pun tidak ikut berubah. Kita akan tetap memilih sebagai korban dari kehidupan yang sulit dan kompleks itu. Kita merasa bahwa kehidupan itu yang bertanggung jawab atas hidupku. Saya yakin bahwa kita tidak mengharapkan hal itu. Untuk itu marilah kita menerima fakta hidup itu. Menerima artinya kita belajar untuk berani menghadapi dan memaknai kehidupan itu sendiri hingga kita sampai pada pengalaman bahwa Allah sungguh mengasihiku. Allah selalu bersama aku. Allah selalu berkata kepadaku: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut! (Mat 14:27)". “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20)” manakala aku bertanya: O, Tuhan, sampai kapan aku berjalan di jalan ini? (bastian-wawan)