Sumbangan Tulisan

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog ini. Semoga Anda terinspirasi untuk Diam Sejenak 'tuk merenungkan hidup ini.

Kirimkan renungan/refleksi/pengalaman iman Anda ke blog ini untuk ditampilkan agar pembaca terinspirasi. Anda bisa mengirimkan ke email: diamsejenak@gmail.com

kategori

Rabu, 24 Oktober 2007

HIDUP MENURUT KEHENDAK ALLAH


Bacaan: Luk 12:39-48

Dalam hidup sehari-hari, kita menyaksikan adanya ganjaran yang diterima oleh mereka yang sungguh melakukan tugasnya dengan baik. Kenaikan jabatan selalu diperuntukkan bagi mereka yang memiliki prestasi kerja yang baik. Mereka yang bertanggung jawab atas tugasnya akan memiliki peluang besar menempati posisi yang baik dalam sebuah perusahan atau organisasi. Mereka yang hanya bermalas-malasan, tidak tahu apa yang harus dikerjakan, tidak bertanggung jawab, tidak akan mendapatkan posisi yang enak seperti mereka yang bertanggung jawab atas tugasnya.

Sikap bertanggung jawab dituntut oleh Yesus kepada para pengikut-Nya. Yesus menghendaki para pengikut-Nya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Yesus kepada mereka. Apa yang dikehendaki oleh Yesus? Yesus menghendaki para murid-Nya untuk hidup menurut apa yang difirmankan dan diteladankan oleh Yesus kepada mereka. Mereka hendaknya hidup menurut iman yang telah dianugerahkan oleh Yesus sendiri kepada mereka. Mereka hendaknya tetap menjadi garam dan terang bagi dunia di mana mereka hidup. Jika mereka sungguh melakukan itu, mereka akan menjadi seperti hamba yang diberi kepercayaan oleh tuannya pada saat kedatangannya. Apa yang terjadi jika tidak melakukan kehendak Allah?

“Hamba yang tahu kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya (Luk 12:47-48).” Rupanya, Allah akan memberi sangsi kepada mereka yang tidak melakukan kehendak-Nya. Sangsi ditentukan oleh berapa banyak yang diterima dari Allah dan berapa banyak kepercayaan yang diterima dari Allah. Kalau kita jujur pada diri sendiri rupanya kita telah banyak menerima rahmat dan kepercayaan dari Allah sendiri, bahkan Yesus Putera-Nya mati disalib untuk menebus dosa kita.

Yesus akan datang (seperti pencuri yang tidak kita ketahui pasti kapan kedatangannya) meminta pertanggungjawab kepada kita. Jawaban apa yang akan kita berikan manakala Dia berkata : “Bagaimanakah kamu sebagai orang Kristiani menghayati iman, kasih dan harapan yang Aku anugerahkan dan percayakan kepadamu? Adakah kamu hidup menurut iman, kasih dan harapan akan Aku? Ataukah kamu hidup menurut sekehendak-hatimu, bahkan yang jahat di mata-Ku dan sesama yang sering kamu jumpai di dalam kehidupan keseharianmu? (bastian-wawan, cm)



Rabu, 10 Oktober 2007

TOGEL, KARUNIA IMAN?

Orang Jakarta sudah biasa dengan istilah ini. Di tempat lain orang sering menyebutnya kupon putih. Ini adalah sebuah jenis judi dengan memenangkan tebakan angka dengan nilai uang yang menggiurkan. Bagaimanapun jenis dan bentuknya serta tawaran uang yang mempesona sesaat, permainan yang satu ini tetaplah suatu bentuk perjudian.*

Tentu ini sangat bertentangan dengan iman dan ajaran moral semua agama. Karena itulah, para ulama, rohaniwan/ti dengan berbagai cara dan kesempatan menasihati umatnya untuk tidak melakukan perjudian togel ini. Pemerintah Indonesia di bawah komando SBY dan JK pun tak ketinggalan memberantas Togel.

Dilema
Suatu kesempatan dalam kunjungan pastoral ke umat basis-lingkungan, seorang Pastor mengangkat kasus ini dalam katekesenya di hadapan sejumlah umat. Dia mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak datang tanpa suatu perjuangan dan kerja keras yang nyata. Kebangkitan bagaimanapun hal itu mungkin terjadi hanya kalau didahului oleh kematian dan sakratulmaut. Benih hanya bisa tumbuh menjadi besar hanya jika ia mati terkubur dan melukai dirinya guna mencuatkan tunas baru kehidupan. Kekristenan tidak mengajarkan umatnya untuk bermental enak dan mendapat rezeki dengan tidur dan bermimpi.

Nasihat Pastor ini sungguh menyayat sebagian besar umat yang mendengarkannya saat itu; sebab kebanyakan dari mereka adalah maniak Togel atau kupon putih. Mereka merasa pengajaran Pastor ini ditujukan kepada mereka.

Maka, dalam sesi dialog, seorang Bapak berdiri dan memberikan tanggapan demikian:

“Pastor, saya ingin mensharingkan pengalaman nyata saya. Suatu hari saya sangat membutuhkan uang untuk membiayai sekolah anak sulung saya pada saat-saat terakhir kuliahnya di Jakarta. Saat itu saya betul-betul tidak punya duit sepeser pun. Maklumlah Pastor, panen kala itu gagal total. Aku kehilangan daya guna memenuhi kebutuhan uang kuliah anakku. Dengan iman yang tersisa, kupasrahkan semuanya itu kepada Tuhan dalam doa-doaku setiap malam sebelum tidur dan menjelang pagi sebelum bekerja. Saya betul-betul percaya akan wasiat Tuhan Yesus kepada para murid-Nya pada saat-saat terakhir menjelang penderitaan dan kematian-Nya: ‘Aku pergi kepada Bapa; dan apa saja yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya’ (Yohanes 14: 13-14).”

Pastor dan umat yang hadir lainnya termangu dalam haru akan pengalaman dan iman si Bapak ini, sambil terus menantikan akhir kisah selanjutnya. Setelah mendaraskan teks tersebut, ia melanjutkan ceritanya. “Setelah berdoa, aku tidur malam itu. Besok paginya aku terjaga dan menyadari bahwa semalam aku bermimpi bertemu seorang nenek yang menunjukkan sehelai kertas kepadaku bertuliskan angka ‘3840’. Spontan aku langsung menghubungkannya dengan angka togel. Istriku mendukungku tatkala mendengar ceritaku. “Barangkali inilah cara Tuhan mengabulkan doa kita selama ini,” ujarnya lirih. Sepuluh kupon pun kami beli dan mengisinya dengan angka yang sama. Dan sungguh mencengangkan, angka yang kudapatkan dalam mimpi itu ternyata angka togel hari itu. Aku pun mendapatkan uang yang sangat besar jumlahnya, bahkan melebihi kebutuhan uang sekolah anakku. Persoalan saya pun teratasi, bahwa anak saya bisa menyelesaikan studinya dan aku pun dapat menyambung hidup sebulan dengan uang hasil togel ini. Lebih dari itu, bagiku, Tuhan sungguh adil dan mendengarkan doa hambanya yang hina ini.” Sang Bapak itu kemudian melanjutkan, “Bapa Pastor, menurut Bapa apakah ini salah dan bertentangan dengan iman dan moral agama? Bukankah ini adalah rahmat dan berkat Tuhan? Terima kasih.”

Kisah katekese ini sukup sampai di sini. Bagaimana jawaban Pastor saat itu… ya…. Entahlah. Barangkali tidak terlalu penting. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana pendapat Anda sendiri??

Pesan moral
Di hadapan kita terpampang sejuta realitas. Ada yang hitam ada yang putih. Ada yang cerah bersinar ada yang kabur dan suram. Ada yang tampak di mata kita, ada yang tidak terlihat. Ada yang baik dan ada yang buruk. Hidup kita bagaikan sedang berada di pusaran arus keduanya. Keteguhan hati Anda dan kemantapan pilihan hati nurani menjadi penentu keputusan Anda. Bahwa sesuatu yang baik itu tidak hanya tergantung dari manfaatnya yang baik bagiku (pandangan utilitarianisme), atau itu baik karena berguna dan praktis (pragmatisme), tetapi karena keseluruhannya baik bagiku. Dan itulah yang terbaik. Kita dipanggil untuk ‘menjadi sempurna sama seperti Bapa sempurna adanya’ (Matius 5:48). Baik dalam cara, baik dalam tujuannya dan baik pula perbuatan yang dilakukan untuk mencapainya. Di sini ada tiga hal yang menentukan kebaikan moral dalam pilihan kita: pertama, perbuatan itu sendiri baik adanya; kedua, sircumstance/ situasi yang melingkupi perbuatan itu juga baik; dan ketiga, tujuan yang hendak dicapai pun baik dan luhur. Jika salah satu kriteria ini ‘tidak baik’ maka perbuatan itu dikatakan ‘sedikit buruknya’.

* Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, judi=permainan dengan memakai uang sebagai taruhannya. Berjudi=mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dengan jumlah uang atau harta semula.

By: Yon Lesek